Text

Lonceng nagasaki

Takashi Nagai was a physician specializing in radiology, a convert to Roman Catholicism, and a survivor of the atomic bombing of Nagasaki. His subsequent life of prayer and service earned him the affectionate title "saint of Urakami".

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

813 NAG l

Penerbit

Jakarta : Gramedia., 1989

Deskripsi Fisik

224 hlm , : 18 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

813

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

-

Info Detail Spesifik

Hari kamis, 9 Agustus 1945, pukul 11.02, Nagasaki dihancurkan oleh bom atom yang meledak lima ratus meter di atas kota. Puluhan ribu orang meninggal seketika, puluhan ribu lainnya terluka parah. Lebih dari seratus ribu menderita berbagai penyakit akibat radiasi, dan ribuan rumah habis terbakar atau hancur diamuk angin ribut yang ditimbulkan oleh ledakan yang maha dahsyat. Di antara mereka yang "selamat" adalah Dr. Takashi Nagai, ahli radiologi dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Nagasaki. Ia berhasil mengimpun rekan-rekannya--para dokter, perawat, dan mahasiswa--untuk bekerja menolong para korban, tanpa kenal lelah dan tanpa mempedulikan keadaan mereka sendiri, sampai akhirnya mereka terpaksa menyerah pada penyakit akibat radiasi atom. Kemudian... sambil terbaring lumpuh digerogoti leukemia, Dr. Takashi Nagai menulis Lonceng Nagasaki, yang secara jelas dan mendetil menggambarkan kehancuran yang diakibatkan bom atom. Sebagai seorang humanis sekaligus dokter dan ilmuwan yang penuh dedikasi, dengan tekun Dr. Takashi Nagai mengobati dan meneliti penyakit-penyakit kibat bom atom-dan berhasil menemukan terapi yang sederhana, murah, tetapi sangat efektif.

Pernyataan Tanggungjawab

Takashi Nagai. Penerjemah: Ismet Fanany

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar