Text
Upacara
Korrie Layun Rampan lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 17 Agustus 1953. Semasa muda, Korrie lama tinggal di Yogyakarta untuk berkuliah. Sambil kuliah, ia aktif dalam kegiatan sastra. Ia bergabung dengan Persada Studi Klub yang diasuh penyair Umbu Landu Paranggi. Di dalam grup ini telah lahir sejumlah sastrawan ternama seperti Emha Ainun Nadjib, Linus Suryadi A.G., Iman Budhi Santosa, Naning Indratni, Sri Setya Rahayu Suhardi, Yudhistira A.N.M. Massardi, dll.
Sebagai sastrawan, Korrie dikenal sebagai sastrawan yang kreatif. Berbagai karya telah ditulisnya, seperti novel, cerpen, puisi, cerita anak, dan esai. Ia juga menerjemahkan sekitar seratus judul buku cerita anak dan puluhan judul cerita pendek dari para cerpenis dunia.
Novelnya, anatara lain, Upacara dan Api Awan Asap meraih hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta, 1976 dan 1998. Beberapa cerpen, esai, resensi buku, cerita film, dan karya jurnalistiknya mendapat hadiah dari berbagai sayembara
Ketersediaan
YPII0002723SMP-WARS | 813 RAM u | Perpustakaan SMP Waringin (R) | Tersedia |
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
813 RAM u
- Penerbit
-
Jakarta :
PT. Grasindo.,
2007
- Deskripsi Fisik
-
123 hlm , : 22 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
9797597733
- Klasifikasi
-
813
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
-
- Subjek
-
-
- Info Detail Spesifik
-
Novel Upacara merupakan Novel pertama karya Korrie Layun Rampan yang terbit pada tahun 1978. Konon, Novel ini merupakan hasil pemikiran pengarang selama kurun waktu tiga tahun lamanya. Kemudian, cerita dalam Novel ini dituangkan dalam bentuk tulisan selama satu minggu saja. Sangat menarik untuk diperbincangkan.
Dodong Djiwapradja mengatakan pada pengantar Novel Upacara ini bahwa, “Roman ini bukan roman dengan plot yang jelas, sekalipun dari segi struktur sebagai roman cukup baik: bahasa yang dipergunakan sesuai bahan yang diungkapkan. Ada dikatakan dalam salah satu teori modern bahwa sastra kalau mau hidup terus harus kembali pada mythe sebagai dasar atau sumber inspirasinya. Saya berpendapat bahwa Upacara merupakan roman yang dapat menjawab tantangan itu. Sastra ‘absurd’ sulit untuk berkomunikasi dengan publiknya, sebab yang paling utama ialah karena tidak bersumber pada mythe hidup bersama, sastra ‘absurd’ hanya percaya pada dirinya pribadinya sendiri sebagai individu yang otonom dan tidak percaya kepada manusia yang ada di luar dirinya. Saya kira sastra yang sejati haruslah dapat membina kepercayaan kepada manusia dalam arti ‘sesama manusia.”
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Korrie Layun Rampan, Penyunting penyelia; Pamasuk eneste
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus login sebelum memberikan komentar