Text

Brothers - Legacies of the ancient river no. 2

Angela mengaku terpesona oleh hewan, kedokteran, psikologi, fenomena yang tidak dapat dijelaskan, dan "hampir semua" kecuali olahraga. Buku, katanya, selalu membentuk hidupnya—di kelas lima dia belajar cara menggoda dari membaca Gone with the Wind.

Buku-bukunya telah memenangkan Penghargaan Christy yang didambakan, beberapa Penghargaan Malaikat dari Excellence in Media, dan Medali Emas dan Perak dari Penghargaan Buku Tahun Ini dari Majalah Kata Pengantar. Pada tahun 2007, novelnya The Note ditampilkan sebagai film Natal di saluran Hallmark. Romantic Times Book Club memberinya Penghargaan Prestasi Seumur Hidup pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, Angela menyelesaikan gelar Master of Biblical Studies in Theology dan menyelesaikan gelar doktor keduanya pada tahun 2015. Ketika dia tidak membaca atau menulis di rumah, Angie sering bepergian untuk mengajar lokakarya menulis di sekolah dan konferensi penulis. Dan untuk berbicara tentang anjing-anjingnya, tentu saja. (lebih sedikit)

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

Legacies of the ancient river no. 2

No. Panggil

813 HUN b

Penerbit

Bandung : Mitra Pustaka., 2008

Deskripsi Fisik

395 hlm. ; 24 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

9799701031

Klasifikasi

813

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

-

Info Detail Spesifik

Dua puluh dua tahun telah berlalu sejak Yusuf, wazir agung Mesir, terakhir kali melihat kesepuluh putra Israel. Saat saudara-saudaranya berlutut di depannya, dia tiba-tiba diliputi oleh ingatan yang menyengat tentang pengkhianatan mereka ketika mereka menjualnya sebagai budak. Mereka telah melakukan perjalanan ke Mesir untuk membeli gandum, tetapi Yusuf menahan mereka seperti penjahat dan menuduh mereka sebagai mata-mata. Joseph memutuskan bahwa Simeon, orang yang sombong yang pendapatnya kurang ajar sering memecah belah saudara-saudara, harus tetap berada di bawah tahanan rumah sampai saudara bungsu dibawa ke hadapan wazir. Kuat seperti rantai besi dan gigih seperti batu, Simeon kesal dengan kurungannya dan berbalik memusuhi para penculiknya. Mandisa, pelayan janda dari istri Yusuf, berbicara bahasa Kanaan dan ditugaskan untuk melayani Simeon yang marah. Ramping, tenang, dan berapi-api, wanita muda itu membawa harapan ke pemenjaraannya dan segera memahami sifatnya yang meledak-ledak. Meskipun cinta untuk Simeon berkembang di dalam dirinya, Mandisa tidak bisa memberikan hatinya kepadanya sampai dia menghadapi ayahnya, masa lalunya, dan Tuhannya. . .

Pernyataan Tanggungjawab

Angela Elwell Hunt, penerjemah; Anita Elizabeth

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar